Random Post

Selasa, Juni 04, 2013
0
Komputasi Awan, apa itu komputasi awan? Pasti banyak dari pembaca yang tidak tahu atau bahkan belum pernah mendengar apa itu komputasi awan. Nah, dalam artikel ini akan dikupas secara mendetail apa itu komputasi awan.
Komputasi awan adalah merupakan ungkapan sehari-hari yang digunakan untuk menggambarkan berbagai konsep komputasi yang berbeda yang melibatkan sejumlah besar komputer yang terhubung melalui jaringan komunikasi real-time (biasanya Internet). Jadi, komputasi awan menggunakan koneksi internet dalam penggunaannya. Informasi dalam sistem komputasi awan ini tersimpan secara permanen di server yang berada di internet dan tersimpan secara sementara di komputer pengguna. Komputasi awan adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer (komputasi) dan pengembangan berbasis Internet (awan). Sebagai contoh, Google Apps menyediakan aplikasi bisnis umum secara daring yang diakses melalui suatu penjelajah web dengan perangkat lunak dan data yang tersimpan di server. Ia adalah suatu metode komputasi di mana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan (as a service),  sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet  (di dalam awan). Di zaman yang semakin maju sekarang ini, komputasi awan memang sangat diperlukan keberadaannya agar manusia dapat mengakses semua data mereka di mana pun mereka berada dengan menggunakan gadget yang berbeda-beda.
Nah, bagaimana cara kita mengetahui apakah layanan yang kita dapatkan itu adalah komputasi awan atau bukan? Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan beberapa karakteristik standar dari komputasi awan, yaitu:
1. On-Demand Self-Service (Swalayan Sesuai Permintaan)
Semua layanan yang diberikan komputasi awan seyogianya dapat dimanfaatkan oleh para penggunanya melalui mekanisme swalayan (melayani sendiri) dan langsung tersedia pada saat dibutuhkan, kapan pun dan di mana pun. Dalam hal ini, campur tangan pihak penyedia layanan sangat minim.
2. Broad Network Access (Akses Jaringan Luas)
Layanan komputasi awan dapat dinikmati di mana saja, dari mana saja, kapan saja, dan dengan gadget apa pun asalkan gadget tersebut terhubung ke jaringan layanan. Misalnya saja kita menyimpan sebuah data ke sebuah layanan komputasi awan, selama kita terhubung ke jaringan internet, kita dapat mengakses data tersebut, baik melalui laptop, warnet, tablet, ponsel pintar, dan gadget lainnya.
3. Resource Pooling (Penggabungan Sumber Daya)
Sebuah layanan komputasi awan harus tersedia secara tersentralisasi dan dapat membagi sumber daya secara merata dan efisien. Karena komputasi awan digunakan bersama-sama oleh banyak pengguna, maka penyedia layanan komputasi awan harus pintar-pintar dalam membagi beban secara efisien, sehingga sistem layanan dapat digunakan para pengguna secara maksimal tanpa ada hambatan.
4. Rapid Elasticity (Perubahan yang Cepat)
Layanan komputasi awan harus bisa menaikkan dan menurunkan kapasitas sesuai kebutuhan. Jadi, apabila lalu lintas sistem layanan terjadi peningkatan, maka kapasitas harus dinaikkan dengan cepat agar tidak terjadi lag pada sistem.
5. Measured Service (Layanan Terukur)
Sebuah layanan komputasi awan harus memiliki sebuah pengukuran penggunaan karena hal tersebut akan digunakan dalam proses pembayaran. Layanan komputasi awan dibayar sesuai dengan penggunaan, sehingga harus terukur dengan baik.

Dalam pelayanannya, komputasi awan menyediakan 3 tingkatan layanan yang diberikan kepada penggunanya, yaitu:
  1. Infrastructure as service (Prasarana sebagai layanan), hal ini meliputi Grid untuk virtualized server, storage, dan network. Contohnya seperti Amazon Elastic Compute Cloud dan Simple Storage Service.
  2. Platform as a service (Platform sebagai layanan), hal ini memfokuskan pada aplikasi dimana dalam hal ini seorang developer tidak perlu memikirkan perangkat keras dan tetap fokus pada pembuatan aplikasi tanpa harus mengkhawatirkan sistem operasi, infrastructure scaling, load balancing, dan lain-lain. Contohnya yang sudah mengimplementasikan ini adalah Force.com dan Microsoft Azure investment.
  3. Software as a service (Peranti lunak sebagai layanan): Hal ini memfokuskan pada aplikasi dengan Web-based interface yang diakses melalui Web Service dan Web 2.0. Contohnya adalah Google Apps, SalesForce.com dan aplikasi jejaring sosial seperti Facebook.

Layanan komputasi awan memiliki beberapa keuntungan, di antaranya:
  1. Menghemat biaya investasi awal untuk pembelian sumber daya.
  2. Bisa menghemat waktu sehingga perusahaan bisa langsung fokus ke profit dan berkembang dengan cepat.
  3. Membuat operasional dan manajemen lebih mudah karena sistem pribadi/perusahaan yang tersambung dalam satu cloud dapat dimonitor dan diatur dengan mudah.
  4. Menjadikan kolaborasi yang terpercaya dan lebih ramping.
  5. Mengehemat biaya operasional pada saat realibilitas ingin ditingkatkan dan kritikal sistem informasi yang dibangun.
Selain memiliki keuntungan, layanan komputasi awan juga memiliki kelemahan yaitu komputer akan menjadi lambat atau tidak bisa dipakai sama sekali jika internet bermasalah atau kelebihan beban. Dan juga perusahaan yang menyewa layanan dari cloud computing tidak punya akses langsung ke sumber daya. Jadi, semua tergantung dari kondisi vendor/penyedia layanan cloud computing. Jika server vendor rusak atau punya layanan backup yang buruk, maka perusahaan akan mengalami kerugian besar.

sumber: www.chip.co.id

0 komentar:

Posting Komentar