Random Post

Sabtu, Juni 15, 2013
0
KOTA SORONG (Suara Karya): Wali Kota Sorong, Drs Ec. Lambert Jitmau MM mengatakan, penggunaan dana Otonomi Khusus (Otsus) Papua, terhitung sejak 2002 hingga tahun 2012 sebesar Rp 596.354.555.904,- sudah dimaksimal untuk membangun Kota Sorong, Papua Barat sesuai peruntukkannya.

Dana Otsus tersebut digunakan untuk belanja pendidikan, kesehatan, infrastruktur, pemerintahan, ekonomi kerakyatan, penunjang dan sebagainya. Dan semuanya sudah diaudit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan dinyatakan tak ada masalah.
Wali Kota Lambert Jitmau melalui Kepala Bagian Administrasi Pembangunan, Sefnath Sangkek SE, MM mengatakan, warga harus menerima program pemerintah melalui Otsus Papua ini karena bermanfaat untuk membangun infrastruktur fisik dan non fisik Kota Sorong.
"Dana Otsus yang digunakan membangun Kota Sorong ini cukup kecil maka tak bisa dibagikan secara konsumtif kepada masyarakat asli Papua. Sebab dikalkulasikan dengan jumlah penduduk asli Papua di Kota Sorong yang jumlahnya 150 ribu jiwa maka tiap kepala keluarga per tahun hanya menerima Rp 1.000 rupiah karena itu, sebaiknya diarahkan untuk sektor pembangunan infrastruktur fisik dan non fisik," kata Sangkek kepada pers di Sorong siang kemarin. Penggunaan data Otsus di Kota Sorong sangat transparan karena nilai nominal dan pemanfaatannya diinformasikan kepada publik.
Seperti dana Otus tahun 2002 sebesar Rp 26.912.656.000. Tahun 2003 yaitu Rp 19025.000.000. Tahun 2004 sebesar Rp 20.044.560.000.Tahun 2005 adalah Rp 35.108.050.000. Tahun 2006 sebesar Rp 52.656.062.000. Tahun 2007 menjadi Rp 55.264.323.000. Lantas tahun 2008 adalah Rp 58.790.829.000.
Sedangkan tahun 2009 naik menjadi Rp 75.607.845.170. Tahun 2010 turun menjadi Rp 74.319.318.170. Tahun 2011 naik lagi menjadi Rp 85.830.424.240. Lalu tahun 2012 naik menjadi Rp 96.242.924.627. Sehingga, total penggunaan dana Otsus di Kota Sorong dari tahun anggaran 2002 hingga 2012 ini adalah sebesar Rp 596.354.555.904.
Khusus untuk kesehatan, warga asli Papua berobat tanpa bayar. Termasuk dirawat di RSUD Kota Sorong cuma-cuma karena anggarannya sudah disiapkan dalam dana Otsus tersebut.
Di bidang pendidikan, khusus warga asli Papua, dijamin biaya pendidikan sembilan tahun serta prioritas untuk sekolah di luar Papua dan Papua Barat.

Bidang infrastruktur, pembangunan kantor DPRD, kantor Wali Kota, dan instansi di bawahnya, serta jalan-jalan lingkungan di Kota Sorong. Kini, warga Kota Sorong terbebas dari jalan lingkungan yang berlobang karena semuanya jalan akses di lingkungan setempat sudah disemenisasi. (Yacob Nauly)

0 komentar:

Posting Komentar