Random Post

Kamis, Juni 06, 2013
0
Freeport Papua Indonesia mengklaim hasil pemeriksaan tim internal menunjukan fasilitas utama di tambang
bawah tanah secara umum dinyatakan aman untuk digunakan. Namun pemerintah masih ingin agar tambang Freeport ditutup dalam tiga bulan ke depan.Vice President Corporate Communication Freeport Indonesia Daisy Primayanti mengatakan ada juga beberapa fasilitas yang perlu ditutup sementara. "Ada tambang yang sudah aman, tapi ada juga yang masih ditutup sementara untuk pemeriksaan lanjutan serta melakukan perbaikan sesuai dengan standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)," kata Daisy dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (5/6/2013).
Daisy menambahkan, sejak 31 Mei 2013 lalu, tim investigasi independen bentukan pemerintah telah mulai melakukan penyelidikan kecelakaan, termasuk pemeriksaan penyanggaan batuan di area tambang bawah tanah.
Pihak Freeport juga terus memberikan dukungan kepada tim ini untuk kelancaran proses penyelidikan dan pemeriksaan keseluruhan area tambang Freeport, yang rekomendasinya akan ditindaklanjuti dengan serius. Di sisi lain, perusahaan akan terus memfokuskan kegiatannya pada perawatan tambang yang disepakati, baik di tambang terbuka maupun tambang bawah tanah untuk memastikan aspek kestabilan dan keselamatan sebelum dapat beroperasi kembali.
"Untuk memulai kegiatan produksi akan bergantung pada rekomendasi tim investigasi independen bentukan pemerintah yang diharapkan dapat kami terima dalam waktu tidak terlalu lama," tambahnya.
Kepala Teknik Tambang Freeport Indonesia Nurhadi Sabirin menambahkan perusahaan saat ini terus melakukan evaluasi dan peninjauan lanjutan terkait aspek keselamatan dan keamanan area kerja. "Kami terus menekankan pentingnya keselamatan kerja, memastikan seluruh rekan kerja tetap fokus pada keselamatan kerja dan mematuhi semua ketentuan K3 yang berlaku di area operasi Freeport agar terhindar dari kecelakaan kerja," tambah Nurhadi.

sumber : compas.com

0 komentar:

Posting Komentar